SURVEI DAN PEMERIKSAAN GULA DARAH GUNA MENCEGAH TERJADINYA KOMPLIKASI AKIBAT DIABETES MELITUS PADA WARGA RT 06 RW 02 KELURAHAN SUKAJAYA KECAMATAN SUKARAMI PALEMBANG
Keywords:
Diabetes Mellitus, blood sugar level.Abstract
Diabetes Mellitus is a degenerative disease that requires a proper and serious handling, as it can lead to chronic illness. Type 2 diabetes is the most common form of diabetes, accounting for 85% of diabetics. People with type 2 diabetes often occur from the age of 40. The number of cases of diabetes mellitus in Indonesia, ranked fourth in the world after India, China, and the United States. Although the number of diabetics in South Sumatra is not high enough, but the data from Health Office states, the number of DM patients from year to year tend to fluctuate in 2013 as many as 21,418 people, in 2014 decreased to 7,541 patients, but in 2015, increased again to
14,042 patients . This community service is done in the area of RT 06 RW 02, Suka Jaya Village, Kec. Sukarami, Palembang on January 14 - February 13, 2016. The number of people who come to check there are 41 people. The result of blood glucose examination when the residents of RT. 06 RT. 02 most normal blood sugar levels were 36 people (87.9%), hypoglycemia 3 people (7.3%) and hyperglycemia 1 person (2.4%).
References
Hubungan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa pada pegawai secretariat daerah provinsi riau. JOM.
;1:2.
Betteng, Ricardho, Damayanti & Nelly
Mayulu (2014). Analisis Faktor-faktor Resiko Penyebab Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2 pada Wanita Usia Produktif di Puskesmas Wawosa, Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 2, Nomor
, Juli 2014; 404-412.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI (2013). www.depkes.go.id/resources/download/
general/Hasil%20Riskesdas%202013.pd (Diakses pada tanggal 20 Januari 2017). Jelantik, I Gusti Made Geria & Hj. Erna Haryati (2014). Hubungan Faktor
Resiko Umur, Jenis Kelamin, Kegemukan dan Hipertensi dengan kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram, ISSN No. 1978-3787 Volume 8, No. 1, Februari 2014; 39 - 44
Nati F. (2013) Diabetes bukan akhir dari segalanya. Majalah Rumah Sakit Mitra
Keluarga. 2013 Sept
http://www.mitrakeluarga.com/downloa d/majalah_rsmk10.pdf5.
Purnamasari D. (2009) Diagnosis dan
klasifikasi diabetes melitus. Editor: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi Idrus, Simadibrata M, Setiati S. Dalam: Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing ; 1880.3.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia
(2011) Jakarta: PB PERKENI.
Soetiarto, Farida, Roselinda, Suhardi (2010).
Hubungan Diabetes Melitus dengan Obesitas Berdasarkan Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang Data Riskesdas 2007, Buletin Peneliti Kesehatan, Vol.38, No. 1, 2010; 36 – 42.
Soegondo S, Soewondo P, Subekti I. (2009).
Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Edisi ke-2. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI; 2009; 13, 15-6 , 33-44,
-6, 152, 155-156.
Suci M.J. Amir, Herlina Wungouw, Damajanty Pangemanan (2015). Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus 2 di Puskesmas Bahu Kota menado, Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 3, Nomor 1, Januari - April
; 32 - 40.
Suiraoka, IP. (2012). Penyakit degeneratif Yogyakarta: Nuha Medika; 2012; 45-51. Tjekyan RMS. Angka kejadian dan faktor diabetes melitus tipe 2 di 78 RT kotamadya Palembang (2010). Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan; 2: 88.
Worang FHK, Bawotong J, Untu FM. (2013).
Hubungan pengendalian diabetes
Mellitus dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus di RSUD manembonembo bitung. Jurnal Keperawatan Universitas Sam Ratulangi. 2013;1:2.
Yanita, Bella & Evi Kurniawaty (2016).
Faktor- faktor yang berhubungan
dengan kejadian Diabetes Melitus Tipe
II, Majority. Volume 5 Nomor 2, April
; 27 – 31 .
Zahtamal, Fifia Chandra, Suyanto & Tuti
Restuastuti (2007). Faktor-faktor Resiko Pasien Diabetes Melitus. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 23, No, 3, September 2007; 142 – 147.