Perancangan Cell Manufacturing untuk Industri Pembuatan Mold
DOI:
https://doi.org/10.32524/saintek.v5i2.258Keywords:
cell manufacturing, sistem manufaktur fleksibel, industri molding, group techology, rank order clustering, hollier methodAbstract
Industri otomotif merupakan salah satu sektor industri prioritas dalam strategi Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan oleh Kementrian Perindustrian untuk menghadapi tantangan persaingan industri global. PT. XYZ merupakan salah satu industri otomotif yang memiliki spesialisasi dalam pembuatan mold atau cetakan untuk produk part atau komponen mobil seperti spion. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi proses produksi mold dengan menggunakan group technology untuk membentuk sistem manufaktur fleksibel. Analisis awal dilakukan dengan melakukan asesmen pada proses yang ada kemudian dievaluasi terkait fleksibilitasnya. Dari hasil analisis dengan menggunakan rank order clustering, untuk sembilan komponen utama produk mold dengan perkiraan 15 mold yang diproduksi, terbentuk 3 sel mesin dari 8 mesin di lini produksi. Setelah itu, dilakukan proses analisis lebih lanjut untuk menentukan tata letak mesin optimal di setiap machine cells dengan menggunakan metode Hollier 1. Dari hasil perhitungan dan analisis, ketiga machine cells yang ada memiliki persentase in-sequence move sebesar 100%, tanpa ada bypassing maupun backtracking moves.
References
Cronin, C., Conway, A., and Walsh, J., Flexible manufacturing systems using IIoT in the automotive sector, Procedia Manufacturing, 38, 2019, 1652-1659. https://doi.org/10.1016/j.promfg.2020.01.119
El-Khalil, R., and Darwish, Z., Flexible manufacturing systems performance in US automotive manufacturing plants: a case study, Production planning & control, 30(1), 2019, 48-59. https://doi.org/10.1080/09537287.2018.1520318
Groover, M. P., Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Pearson, 2008.
Hollier, R. H., The layout of multi-product lines, The International Journal of Production Research, 2(1), 1963, 47-57. https://doi.org/10.1080/00207546308947812
Irawan, D., Evaluasi lay out proses produksi dengan pendekatan group technology di PT. Haswin Hijau Perkasa, Gresik, Matrik: Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi, 15(1), 2018, 37-52. http://dx.doi.org/10.30587/matrik.v15i1.532
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Making Indonesia 4.0, 2018.
King, J. R., Machine-component grouping in production flow analysis: an approach using a rank order clustering algorithm, International Journal of Production Research, 18(2), 1980, 213-232. https://doi.org/10.1080/00207548008919662
Sellitto, M. A., and Mancio, V. G., Implementation of a Flexible Manufacturing System in a production cell of the automotive industry: decision and choice, Production, 2019, 29. https://doi.org/10.1590/0103-6513.20180092
Sinaga, M. M. M., Perbaikan Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Pendekatan Sistem Manufaktur Seluler Pada PT. Siemens Indonesia (Doctoral dissertation, UAJY), 2017. http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/12518
Tarigan, H., Rancangan ulang tata letak fasilitas produksi dalam upaya peningkatan utilitas pada PT. Mekar Karya Mas, Jurnal Ilmiah Teknik Industri Prima, 1(1), 2017. https://doi.org/10.34012/.v1i1.78
Tempelmeier, H., and Kuhn, H., Flexible Manufacturing Systems: Decission, Support for Design and Operation, John Wiley & Sons, Inc. New York, 1993.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Achmad P. Rifai, Annisa Nurizzati, Maria Loura Christhia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.